The Latest Phenomenon of ‘J’ in Indonesia 2014

The Latest Phenomenon of ‘J’ in Indonesia 2014
(Fenomena Inisial ‘J’ yang Heboh di Indonesia saat ini)
Oleh Andi Sumangelipu
(Sumber: https://www.facebook.com/sumangelipu/notes)



Jerman
Jerman menjadi buah bibir yang fenomenal dalam perhelatan sepak bola Piala Dunia 2014 yang cukup mempengaruhi Dunia termasuk Indonesia. Inilah kemenangan pertama sejak Jerman bersatu sebagai lanjutan kemenangan Jerman Barat pada tahun 1954, 1974 dan 1990. Kehebohan dunia (termasuk di Indonesia) terjadi setelah Jerman memberikan kejutan kemenangan menakjubkan 7-1 atas tuan rumah Brazil. Dan menyempurnakan kemenangannya sebagai Juara Dunia setelah mengalahkan Argentina 1-0 di babak Final.


Jokowi
Atau dikenal dengan Ir. H. Joko Widodo. Dianggap sebagai tokoh fenomenal dalam Pilres 2014 ini tidak hanya di Indonesia tapi juga dikenal di mata dunia sebagai ‘Obama Indonesia’ (majalah TIME). Pria sederhana ini mengawali karirnya sebagai pengusaha meubel kemudian menjadi Walikota Surakarta (Solo) pada tahun 2005. Kesederhanaan, bersih, tegas serta sifatnya yang merakyat kembali membawa Jokowi menjadi Walikota Solo pada tahun 2010 dengan kemenangan yang fenomenal dengan perolehan suara fantastis di atas 90%. Sejak inilah kemudian sosok sederhana Jokowi mulai digandrungi media dan popularitasnya terus meningkat hampir di seluruh tanah air. Pada tahun 2012 Jokowi kembali ikut dalam bursa pilkada DKI dan kembali menang bersama citra ‘baju kotak-kotak’nya. Semenjak itu popularitas Jokowi terus melambung tinggi dan menjadi sorotan media dan konsumsi publik hampir tiap saat. Hal ini kembali membawanya menjadi salah satu Capres di Pilpres 2014 ini bersama cawapresnya H. Jusuf Kalla (JK). Pilpres di Indonesia kali ini menjadi berbeda dengan Pilpres sebelumnya yang diwarnai oleh saling serang kampanye hitam di media sosial. Kembali pasangan Jokowi-JK menjadi sebuah fenomena karena diprediksi menang versi Quick Count oleh beberapa lembaga survey yang hingga kini menjadi kontroversi dengan adanya lembaga survey lain yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Bagaimanakah kelanjutan fenomena ini? kita tunggu hasil keputusan KPU pada tanggal 22 Juli 2014.

JIS
Fenomena selanjutnya yang menggemparkan Indonesia akhir ini adalah kasus JIS (Jakarta International School) terkait adanya dugaan Pelecehan seksual (Sodomi) terhadap murid. Kasus ini mulai merebak dan menghebohkan masyarakat terkait laporan sodomi terhadap bocah 5 tahun di pre-school (TK) JIS yang mulai merebak April 2014. Hingga kini Kapolda Metro Jaya sudah menetapkan 2 tersangka pelaku dari karyawan JIS.

Jakarta Post
Koran Jakarta Post menghebohkan ummat Islam di Indonesia karena dianggap telah melakukan penistaan agama Islam melalui posting karikatur yang menggambarkan lafadz ‘la ilaha illallah’ dengan logo tengkorak pada sebuah bendera pada tanggal 3 juli 2014. Di tengah “panas”-nya suasana Pilpres, Jakarta Post dianggap kian menambah masalah di Indonesia dengan reaksi kecaman dari berbagai pihak di kalangan Muslim hingga Jakarta Post meminta maaf kepada ummat Islam khususnya di Indonesia serta menarik kembali kartun editorial tertanggal tersebut.



Jonru
Jonru alias Jonriah Ukur alias Jonru Ginting, melalui akun facebooknya (Jonru dan Jonru Ginting) belum lama ini diduga melakukan sharing berupa tuduhan dan menyeru untuk waspada terhadap pemahaman seorang mufassir yang dikagumi di Indonesia bahkan dunia yaitu Prof. DR. Quraish Shihab terkait tafsir ayat ‘Jaminan Masuk Surga Bagi Nabi Muhammad SAW’. Hal ini kembali memancing reaksi dari sejumlah user FB baik yang pro maupun yang kontra. Hal ini juga memancing reaksi balik sejumlah user mengecam balik pernyataan Jonru tersebut.

Beberapa media harian termasuk medsos tidak hanya beliau (Prof. DR. Quraish Shihab) tapi juga banyak pihak dari kalangan asatiz dan alumni pesantren yang berusaha untuk memberi penjelasan kepada masyarakat tentang kesalahfahaman masyarakat memahami tafsir dari Prof. DR. Quraish Shihab yg terpotong tersebut.

Lalu siapakah Jonru ini ? ia Lahir di Kabanjahe (Sumut) 7 Desember 1970, seorang yang mulai menggeluti dunia jurnalistik semasa kuliah sejak tahun 1992, 1995 menjadi koresponden di majalah Anita Cemerlang, pernah menjadi Content Editor. Pada tahun 2004 menjadi penulis fiksi dan bergabung di FLP (Forum Lingkar Pena) dan menulis beberapa buku tentang kepenulisan. Sejak 19 Maret 2007 berhenti sebagai pekerja kantoran dan fokus menjadi penulis lepas dan mengelola beberapa situs, diantaranya; penulislepas.com, belajarmenulis.com, peluanginternetmarketing.com, webmerdeka.com, jonru.net, dapurbuku.com. Dan kemudian terjun di dunia politik dengan bergabung di salah satu partai Islam.

Saya rasa tidak perlu menjelaskan siapa Prof. DR. Quraish Shihab, tp bagi yang ingin tahu lebih jauh alangkah baiknya bukan saya yang menjelaskan. Saya rasa mbah Google dan mbak Wiki (Wikipedia maksudnya) mampu menjelaskan secara umum dan berimbang.

Masihkah ada fenomena ‘J’ berikutnya? Kita lihat saja nanti.

Ijinkan saya menutup tulisan ini dengan mengutip sebuah terjemahan ayat berikut:

“ Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat kerugian dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggungjawab terhadap mereka.” (QS. Az Zumar,41)


NB: Tadinya mau nulis dalam bahasa Inggris, tapi takut nanti disalahtafsirkan. Bukan krn kedangkalan bahasa Inggris pembaca, tp kehancuran bahasa Inggris penulis, hehehe...jadinya ya, judulnya aja yg berbahasa Inggris.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "The Latest Phenomenon of ‘J’ in Indonesia 2014"

Posting Komentar

Saya Ansul, sangat Menghargai Komentar dan saran Anda, Thanks!