Enam puluh tiga tahun, segitulah kira-kira
batas umur manusia sekarang, jika bertolak ukur dari Nabi yang terakhir yakni
Nabi Muhammad SAW. Hanya sedikit saja yang dapat melampaui usia tersebut.
Normalnya, memang seperti itulah jatah umur manusia belakangan yang diberikan
oleh Tuhan. Meskipun begitu, ada juga segelintir manusia kekinian yang
diberikan “bonus” oleh Tuhan untuk hidup lebih lama dari ukuran normal.
Kira-kira seratus tahun lebih. Namun itu hanya sedikit.
Manusia sekarang yang mencapai seratus tahun kehidupanya di dunia, pastilah sudah sedemikian renta dan begitu jompo. Beberapa atribut tambahan telah melekat pada dirinya. Tongkat berjalan misalnya, alat bantu dengar, kacamata tebal, tidak sedikit yang hanya bisa duduk diam di rumah saja. Raga telah menjadi habitat penyakit. Jika bisa memilih. Tak ada yang ingin hidup di fase ini. Menjadi lansia memang sangatlah menyiksa. Termasuk bagi orang-orang sekitarnya.
Rekor hidup paling lama di era manusia
terjadi pada zaman nabi Nuh. Yakni hidup sampai seribu-an tahun. Usia 100 tahun
pada masa itu, tentulah masih sangat belia. Dan yang pasti usia selama itu
tetap saja usia yang singkat dimasanya. Ini berarti, berapapun usia manusia toh
sudah digariskan menjadi makhluk yang fana, makhluk sementara, makhluk
sebentar. Dan tidak abadi.
Jauh sebelum
manusia lahir, telah menanti Bumi, langit semesta beserta isinya. Usianya sudah
sedemikian bertuah ketika manusia muncul di muka bumi. Bisa beribu-ribu tahun.
Bahkan mungkin berjuta-juta tahun yang lalu. Bumi, langit beserta isinya
termasuk makhluk yang Qadim, hidup lama. Namun pada akhirnya dia tetap saja
akan hancur ketika tiba saat dimana Malaikat Izrafil meniupkan sangkakala di
akhir zaman. Segalanya hancur dan musnah. Berarti semesta ini, meskipun qadim
namun tetap saja tidak abadi.
Setelah semua makhluk dibangkitkan kembali
termasuk di dalamnya para Malaikat A.S, Surga dan Neraka, Jin dan Manusia.
Kebangkitan ini menjadikan semua makhluk ini baharu. Hawadits. Ini sudah
dipersiapkan Tuhan agar mereka semua hidup Abadi di kehidupan yang kedua ini.
Yang jahat akan abadi di Neraka. Dan yang baik akan abadi di Surga. Dan para
Malaikat A.S akan senantiasa hidup abadi mendampingi mereka. Semua hidup
khālidīna fīhā. Hidup abadi di dalam surga dan neraka. Hidup khalid. Abadi.
Abadi merupakan bentuk sifat dari kata
Abad. Berarti seratus tahun. Abadi mengandung arti bersifat ratusan tahun. Bisa
beratus-ratus-ratus-ratus tahun lamanya. Sangat lama. Terus-menerus. Sehingga
seperti tidak ada ujungnya.
Di dalam Al-Qur’an, Surga dan Neraka selalu
dilekatkan dengan kata khalid untuk menunjukkan kekekalannya. Sedangkan Tuhan
selalu dilekatkan dengan kata Baqa’. Baik Khalid maupun Baqa’ memiliki arti
yang sama, yakni Kekal. Namun kwalitas substansi kekekalannya berbeda.
Surga dan Neraka kekal yang dikekalkan.
Pernah tiada kemudian ada. Sifatnya cuma Abadi. Sedangkan Tuhan kekal dengan
sendirinya. Huwal awwal Wal Akhir. DIA-lah Yang Awal dan Yang Akhir. Semua
Makhluknya Hawadist. Baharu. Dari tiada, kemudian ada, dan kembali tiada. Itu
sudah menjadi Sunnah-NYA. Berlaku untuk semua makhluk. Termasuk Malaikat, Surga
dan Neraka, pun tidak kekal. Dia hanya Abadi. Umurnya begitu lama, namun tetap
saja akan berujung. Bukakankah Allah sudah menegaskan bahwa suatu ketika kelak
semuanya akan musnah kecuali Wajah-NYA?!. Semuanya. Termasuk Surga dan Neraka.
Nah, jika demikian. Pantaskah kita
mengatakan bahwa Tuhan itu abadi. Sedangkan abadi adalah sifat makhluknya.
Padahal mutlak bagi Tuhan tidak menyerupai apapun. Laitsa Kamitslihi Syai’un.
Maka yang pantas bagi kita semua adalah mengetahui bahwa Tuhan tidak abadi
melainkan Tuhan itu KEKAL.
bagus banget..mas ansul mampu melihat hal yang sekecil itu, bahkan orang tak mempersoalkannya lagi. antara abadi dan kekal..thanks deh..manfaat banget..sukses!!!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusAda keberanian pada judul yang cukup kelihatan kontroversi, ini memberikan rasa penasaran untuk membacanya. sangat bagus. dan memberikan sesuatu hal yang baru
BalasHapussangat menarik, terima kasih
BalasHapus